www.article-islami.com, BERITA GARUT.
Beredarnya isu larangan atas Tabligh Akbar yang rencana akan digelar pada tgl 11 November yang akan datang, mengundang berbagai tanggapan. Rencana Tabligh Akbar yang akan menghadirkan Ustadz Bachtiar Nasir itu mendapat penolakan dari PC NU Kabupaten Garut.
Beredarnya isu larangan atas Tabligh Akbar yang rencana akan digelar pada tgl 11 November yang akan datang, mengundang berbagai tanggapan. Rencana Tabligh Akbar yang akan menghadirkan Ustadz Bachtiar Nasir itu mendapat penolakan dari PC NU Kabupaten Garut.
Penolakan tersebut mendapat tanggapan dari Aliansi Umat Islam Kabupaten Garut. Seperti yang dikatakan Ketua Aliansi Umat Islam Garut, Ir. Casmiryono, “kenapa ada yang melarang acara keagamaan seperti Syiar Islam, itu kan acara Tabligh Akbar dan yang datangnya pun jelas seorang ustaz,” ujarnya.
Ir. Casmiryono merasa sangat heran, Syiar Islam sampai dihalang-halangi. “Kalau memang ustaz Bachtiar Nasir dianggap bermasalah, kan ada hukum,” lanjutnya.
“Negara kita negara hukum, kalau memang beliau dianggap bermasalah ya proses secara hukum,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Garut melalui Panglima Daerah, Dian Noviar Nugraha. Dian Novian berjanji akan menyampaikan masukan pada pertemuan di Masjid Agung Garut, Selasa (07/11) siang ini.
“Kedua belah pihak telah membuka ruang tabayun dan membuka ruang komunikasi, untuk duduk bersama dalam menyikapi pro kontra antara Aliansi Umat Islam sebagai penyelenggara, dan unsur PCNU Kabupaten Garut yang merasa keberatan dengan beberapa hal pertimbangan menurut versinya masing-masing,” ungkap Dian.
Ditambahkan Dian, tabayun dan membuka ruang komunikasi adalah sebuah kunci untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Garut tercinta ini.
Adapun peran aparat TNI dan Polri, imbuh Dian, di sini sangat diperlukan, apalagi pihak MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Garut sudah turun tangan menengahi perbedaan pandangan tersebut.
“Jadikan tabayun sebagai kunci kondusifitas Garut tercinta ini. Kokam Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Garut akan tetap hadir sebagai undangan dan mendengarkan tausyiah pada agenda tabligh akbar tersebut,” tukas Dian.
Dian berharap, jangan sampai ada unjuk kekuatan sesama umat Islam. Karena itu, kata Dian, tidak elok dipandang. Hal itu akan berpengaruh pada dilematisnya publik dalam bersosial di lingkungan masyarakat. “Kita semua dituntut untuk lebih arif dan bijak,” ungkap Dian. (Yayat Ruhiyat/WP)
sumber : wartapriangan.com
sumber : wartapriangan.com
EmoticonEmoticon