Selasa, 21 November 2017

Kisah Nyata, Shalat Pembebas 1001 Problem Bag II






1. Rabi'ah Ingin Bersama Rasulullah Saw Di Surga

          Rabi'ah ra adalah seorang pembantu Rasulullah Muhammad saw. ia berkisah, "Saya senantiasa melayani Rasulullah saw pada malam hari. Sayalah yang menyediakan air wudhu beliau, menyediakan siwak dan keperluan lainnya untuk shalat tahajud. Suatu ketika, karena beliau bergembira dengan pelayananku, beliau bertanya, 'Katakanlah, apa yang menjadi keinginanmu ?' Jawabku, 'Wahai Rasulullah! Aku ingin bersamamu di surga; Beliau as. bertanya lagi, 'Apalagi permintaanmu?' Jawabku, 'Tidak ada lagi. Hanya itulah yang aku inginkan; Sabda Nabi saw, 'Baiklah, kamu hendaknya membantuku dengan sering bersujud (shalat) kepada Allah.'

2. Shalat Membebaskan Dari Pesona Dunia

          Suatu  ketika, seorang sahabat, Abu Thalhah ra sedang shalat (sunah) di kebunya. Tiba-tiba seekor burung terbang dan menyelinap di antara pepohonan. Burung tu terbang kesana kemari. Kemudian memasuki dedaunan yang lebat, sehingga tersesat di dalamnya dan sulit keluar dari rerimbunan tersebut.

         Tingkah laku burung tersebut mengalihkan perhatian Abu Thalhah ra dari shalat. Oleh karena nya, ia lupa beberapa rakaat yang telah dilakukannya. Hal itu memuatnya kecewa. ia menyadari bahwa kebunya menjadi sumber musibah, yakni lalai dalam menjalankan shalat.  Seusai Shalat, ia langsung menemui Rasulullah saw dan menyampaikan musibah baru saja ia alami. Lalu Abu Thalhah re berkata, "Wahai Rasulullah! Kebunku ini telah menyebabkan aku lalai dalam shalat. Oleh karena itu, aku sedekahkan kebun ini di jalan Allah. Mohon engkau gunakan sekehendakmu."

         Peristiwa semacam ini juga terjadi pada masa khalifah Utsman ra, yakni ketika seorang sahabat sedang asyik shalat di kebun kurma yang sedang berbuah lebat. Hatinya gembira memandanginya buah buah kurma ketika sedang shalat. Perhatiannya kepada buah-buah tersebut menyebabkan ia lalai rakaat shalat yang di lakukannya. Musibah ini amat menyedihkan, sehingga kebun itu diinfakan fi sabillilah.

3. Shalat Membebaskan Dari Rasa Sakit

         Sekembalinya Nabi saw. Dari suatu peperangan, beliau bangun mendirikan shalat malam. Beliau saw bersabda, "Siapakah yang siap menjadi penjaga pada malam ini ?" Maka Amar bin Yasir ra. dari kalangan muhajirin, dan abbad bin Bashar ra dari Anshar berkata, "Kami siap berjaga malam ini." Nabi saw memerintahkan mereka berjaga-jaga di sebuah bukit yang terdapat jalan bagi musuh untuk menyerang. Keduanya pergi kebukit tersebut.

Sesampainya di sana, pemuda Anshar itu bekata kepada saudaranya dari Muhajirin, "Mari, kita bagi malam ini menjadi dua bagian. Bagian malam pertama aku yang berjaga dan engkau yang beristirahat. Dan bagian ke dua, engkau yang berjaga dan engkau yang istirahat. Malam ini , kita dapat berjaga bergantian. Jika merasa ada musuh yang datang , maka yang berjaga dapat membangunkan kawanannya yang sedang tidur. Jika kita berdua berjaga, bisa-bisa kita yang terserang kantuk."

        Maka pemuda Anshar mendapat giliran berjaga pada bagian pertama, dan pemuda Muhajirin mendapat giliran berjaga pada bagian pertama, dan pemuda Muhajirin mendapat giliran berjaga tidur. Sambil bertugas, Abad ra. mendirikan shalat. Ternyata seorang musuh mengintainya. Kemudian, dari jarak jauh ia membidikkan anak panahnya. Tetapi, Abbad ra masih berdiri tegak. Tidak bergoyang sedikit pun.Melihat hal ini, Musuhpun melepaskan lagi anak panahnya. Tetapi ia tetap berdiri tegak. Musuh kembali melepaskan anak panahnya yang ke tiga kalinya. Ketiga-tiganya menancap di tubuh Abbad ra. Kemudian Abbad ra mencabut ketiga anak panahnya itu dengan tangannya. Setelah tercabut, ia meneruskan shalat. ia melakukan ruku' dan sujud dengan tenangnya. Selesau shalat, Abbad ra. Membangunkan kawanannya.

        Ketika musuh melihat Abbad ra membangunkan kawanannya ia segera melarikan diri . ia tidak tahu berapa banyak lagi tentara islam yang berjaga di situ. ketika Ammar ra. bagun, dilihatnya badan Abbad ra penuh darah, dengan bekas tiga anak panah tertancap di tubuhnya. Ammar ra berkata kepada Abbad ra, Subhannallah, kenapa engkau tidak membangunkanku dari tadi ?" Jawab ra., "Ketika shalat tadi aku mulai membaca surat Al -Kahfi , dan hatiku enggan untuk ruku sebelum menyelesaikan surat ini. Tetapi aku juga memperkirakan bahwa jika aku di panah terus menerus, aku bisa mati, dan tugas dari Rasulullah saw untuk menjaga beliau tidak dapat di tunaikan. Aku mengkhawatirkan keselamatan Nabi saw.. Jika tidak , aku akan menelesaikan bacaan surat sebelum ruku, walaupun terpaksa aku harus mati di panah musuh" 


EmoticonEmoticon